Rabu, 11 November 2015

Kultur Sekolah SMA N 1 BANTUL & SMA 17 BANTUL


KULTUR SEKOLAH
SMA N 1 BANTUL dan SMA 17 BANTUL
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kultur Sekolah

Dosen Pengampu Prof. Dr. Farida Hanum, M.Si dan Riana Nurhayati, M.Pd


Disusun oleh :
Windy Widya Pangestika       13110244019
Kelas : Kebijakan Pendidikan / IV A



PROGRAM STUDI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
JURUSAN FILSAFAT DAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015


BAB I
PELAKSANAAN OBSERVASI

A.      LOKASI DAN WAKTU OBSERVASI
1.      Lokasi Observasi
Lokasi         : SMA NEGERI 1 BANTUL
Alamat        : Jalan Wahid Hasyim, Bantul. Telp (0274) 367547.

2.      Pelaksanaan Observasi
Pukul           : 1) 09.00 – 12.00
                       2) 10.30 – 12.30
Hari              : Rabu, dan Senin
Tanggal        : 28 April 2015, dan 1 Mei 2015

B.       SUBJEK OBSERVASI
Subjek Observasi : Guru, Karyawan, serta Siswa

C.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam mengumpulkan data kami melakukan :
1.      Wawancara
Dengan melakukan wawancara gurua mendapatkan info yang lebih mendetai dengan mewawancarai Guru, Karyawan, serta siswa
2.      Observasi
Kami mengamati aktivitas atau kegiatan- kegitan apa sajakah yang dilakukan oleh sekolah baik kebiasaan baik dan buruk, serta mengamati keadaan  lingkungan sekolah yaitu meliputi bentuk fisik sekolah.
3.      Dokumentasi
Kami mengambil gambar dari setiap artefak SMA N 1 BANTUL






BAB II
HASIL OBSERVASI

A.    HASIL WAWANCARA
1.        Rasio siswa 630 siswa
2.        Sistem Pengajaran Siswa
Guru- guru di SMA Negeri 1 Bantul memiliki keragaman metode untuk mengajar siswa-siswinya. Mayoritas guru-guru menggunakan metode diskusi kelompok agar memudahkan para siswanya untuk belajar.
Ketika Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS) mayoritas guru menerapkan sistem 2 sesi waktu serta membuat beberapa kode soal agar tidak sama dengan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi para siswa mencontek dan siswa diminta untuk jujur. Siswa duduk secara individual. Apabila siswa ketahuan menyontek dan membawa handphone, maka penjaga ulangan siswa di minta untuk keluar ruangan untuk mengerjakannya sendiri di ruang isolasi yang telah disediakan serta di bimbing oleh pengawas yang berbeda serta handphone siswa di sita selama tiga bulan.

3.        Program Club Mata Pelajaran
Club ini bertujuan untuk menyalurkan bakat-bakat yang dimiliki oleh siswa. Club mapel ini berlaku untuk semua siswa. Di setiap jurusan diselenggarakan program ini. Apabila siswa terlihat memiliki potensi prestasi di bidangnya, maka siswa tersebut akan mendaftar dan terpilih untuk mengikuti olimpiade. Karena di SMA ini sangat menjunjung tinggi nilai prestasi siswa.

4.        Tim Tata Tertib
Tim ini dibentuk untuk membantu menertibkan siswa, guru, karyawan. Apabila terdapat warga sekolah yang terlambat untuk masuk sekolah pukul 07.00. Apabila siswa terlambat maka siswa tersebut menunggu satu mata pelajaran, kemudian siswa tersebut meminta tugas kepada guru mata pelajaran yang sedang berlangsung. Sedangkan, sanksi yang diberikan untuk guru dan karyawan yang telat yaitu menghadap kepala sekolah dan wakil kepala sekolah. Kemudian kepala sekolah mencari tahu alasan kenapa telat dan memberikan pengarahan untuk tidak melakukan keterlambatan kembali. Namun presentasi keterlambatan guru atau karyawan kecil. Biasanya hal ini terjadi karena salah satu keluarganya sakit atau alasan yang bersifat mendadak bersangkutan dengan keluarganya.
 Peraturan seragam sekolah setiap hari memakai sepatu hitam dan baju berlengan panjang serta memakai ikat pinggang berwarna hitam polos. Untuk siswa puteri wajib memakai jilbab segi empat tidak boleh yang langsungan. Peraturan pakaian guru puteri diwajibkan memakai jilbab yang berbahan tebal (bukan berbahan tissue atau paris). Guru nonmuslim harus memakai rok di bawah lutut dan lengan baju setengah lengan dan harus rapi. Untuk Guru putera, pakaian harus rapid an sesuai dengan ketentuan yanbg ada disekolah tersebut.

5.        Nilai- nilai kebersihan
SMA Negeri I Bantul mengikuti lomba sekolah sehat se DIY ajang ini dilakukan guna meningkatkan kualitas dari SMA ini tersendiri, SMA Negeri 1 Bantul sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersihan terbukti dengan program-program yang dilakukan oleh sekolah termasuk siswa guru dan karyawan membudayakan nilai-nilai kebersihan dengan sadarnya.
Setiap siswa memiliku kesadaran dan kepeduliaan terhadap kebersihan lingkungan sekolah seperti setiap siswa dengan sadar membersihkan toilet sekolah, selain itu nilai-nilai kebersihan lain ditunjukan dengan adanya tempat sampah di setiap kelas serta adanya washtaple di setiap depan kelas serta kain lap di setiap kelas yang terawatt dengan baik.
Selain itu ada beberapa ruang kelas yang secara khusus mereka mencopot alas kaki saat masuk di dalam kelas guna menjaga kebersihan kelas selain guru dan siswa untuk menunjang nilai-nilai kebersihan dilakukan oleh karyawan seperti di sekolah ini terdapat cleaning servis yang setia ikut menjaga kebersihan sekolah dengan secara rutin membersihkan tempat-tempat yang ada di sekolah.

6.      Nilai- Nilai religi
a.       Guru agama selalu menanamkan nilai-nilai agama seperti untuk yang beragama islam setiap siswa wajib menjalankan sholat duha sebelum masuk kelas.
b.      Bagi siswa yang beragama non muslim diberikan bimbingan rohani yang di berikan oleh guru agama non muslim setiap mata pelajaran agama.
c.       Setiap hari jumat pagi siswa setiap pagi diberikan tadarus quran dan yang memimpin ialah guru mata pelajaran jam pertama.
d.      Untuk siswa non muslim setiap jumat pagi ada kegiatan tersendiri seperti pencerahan rohani.
e.       Setiap hari jumat siswa diwajibkan untuk mengikuti sholat jumat berjamaah di sekolah.
f.       Setiap mata pelajaran agama untuk siswa muslim diberlakukan kegiatan belajar mengajar di masjid.







BAB III
PENUTUP

A.    REKOMENDASI
a.       Diharapkan warga sekolah untuk meningkatkan sikap humanisme.
b.      Sebaiknya Peletakan perpustakaan jangan diletakan di sebelah kantin karena tidak efektif serta mengurangi minat baca siswa selain itu letak perpustakaan yang terlalu jauh menyebabkan kesulitan bagi siswa yang ingin berkunjung pada saat jam istirahat.
c.       Kultur positif yang sudah tertanam di sekolah harus senantiasa ditingkatkan dan dilestarikan, agar tidak luntur ke generasi selanjutnya.

 BAB I
PELAKSANAAN OBSERVASI

A.      LOKASI DAN WAKTU OBSERVASI
1.      Lokasi Observasi
Lokasi         : SMA 17 BANTUL
Alamat          : Jalan Kolonel Sugiyono, Ringinharjo, Bantul. Telp (0274)     367577

2.      Pelaksanaan Observasi
Pukul           : 09.00 WIB – 12.00 WIB
Hari              : Kamis,
Tanggal        : 7 Mei 2015

B.       SUBJEK OBSRVASI
Subjek Observasi : Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, serta Siswa

C.      TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Dalam mengumpulkan data kami melakukan :
1.      Wawancara dengan Kepala Sekolah, Guru, Karyawan, serta Siswa
2.      Observasi
3.      Dokumentasi





BAB II
HASIL OBSERVASI

A.    PROFIL SEKOLAH
Nama Sekolah            : SMA 17 BANTUL
Alamat                       : Ringinharjo . Bantul, Yogyakarta 55712, Tlp. 367577.
Nama Yayasan           : Yayasan Pengembangan Tujuh Belas
Status Sekolah           : B

VISI
Terwujudnya prestasi akademik, etika, estetika, raga dan karya yang berkarakter kebangsaan berlandaskan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
MISI
a.       Meningkatkan kompetensi siswa untuk berprestasi.
b.      Meningkatkan kualitas manusia berakhlak mulia.
c.       Meningkatkan pelaksanaan program 9K 5S
9K (keamanan, ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, keseharan, kenyamanan dan kesenangan).
5S ( senyum, salam, Sapa, Sopan dan Santun)
d.      meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk menuju SSN.
e.       meningkatkan keretifitas pembinaan siswa dalam bidang OR diantaranya atletik, untuk meningkatkan prestasi dan meninggkatkan berkepribadian mantap.
f.       mempertebal kepercayaan untuk mencapai prestasi untuk membangun karakter bangsa.

B.     HASIL WAWANCARA
SMA 17 BANTUL berdiri sejak tahun 1989 alih fungsi dari SPG ( Sekolah Pendidikan Guru ) 17  III Bantul, Disamakan.
Nama Kepala Sekolah Drs. Suhana M. Hum
Jumlah Guru serta Karyawan di SMA 17 BANTUL ada 20

Prestasi di SMA 17 Bantul ada 2 yaitu:
1.     Akademik
Mulai 2009 SMA 17 Bantul lulus UN 100%
2.     Non Akademik
ü  Lomba fotoselfi juara 1 tahun 2014.
ü  Tinju Juara 1 tingkat Provinsi dan Nasional.
Siswa yang sekolah di SMA 17 Bantul adalah siswa-siswa yang terpinggirkan. Ekonomi yang berada di bawah rata-rata ( Kalangan tidak mampu ). Standar minat semangat sekolahnya rendah.
 Kebanyakan dari siswa lebih memilih untuk tidak melanjutkan keperguruan tinggi dikarenakan biaya pendidikan untuk masuk keperguruan tinggi yang mahal. Sedangkan penghasilan orangtua dari kebanyakan siswa tidak mencukupi untuk melanjutkan keperguruan tinggi. Siswa yang masuk ke SMA 17 Bantul mayoritas tidak membayar biaya sekolah atau SPP dengan kata lain mereka yang bersekolah ke SMA 17 Bantul mendapat bantuan dari pemerintah. Siswa SMA 17 Bantul mayoritas dijemput agar berangkat sekolah. Hal ini karena ketidakmampuan dari siswa. Hampir sebagian besar siswa apabila sakit sedikit kemudian tidak berangkat ke sekolah. Semangat belajar siswa kurang, sehingga beberapa trik harus dilakukan oleh pihak Sekolah. Misalnya guru BK di dampingi oleh Waka Humas bapak Wagitno menjemput siswa agar berangkat ke sekolah.
B.     NILAI-NILAI YANG DIBUDAYAKAN
1.      Kebersihan
Di SMA 17 Bantul mulai merintis program adiwiyata ( Program Sekolah Lingkungan Sehat ). Program ini digiatkan melalui pihak sekolah mencoba untuk mengajak siswa menanam tanaman dipot didepan kelas masing-masing yang bertujuan untuk menjadikan lingkungan yang bersih dan sejuk. Sekolah juga menerapkan “Saji Sapo” (1jiwa 1pohon). Dikarenakan biaya yang belum memadai maka program Adiwiyata belum dibentuk secara formal. Guna  mendukung program Adiwiyata, Siswa mengadakan jadwal kebersihan dikelas atau diluar kelas. Dalam program ini Bapak/Ibu Guru serta OSIS mengawasi berjalannya kegiatan jadwal kebersihan.
2.      Kedisiplinan
Mengetahui tata tertib yang harus diterapkan apabila tata tertib tersebut dilanggar maka akan mendapatkan sanksi kepada siswa sesuai dengan siswa yang melanggar tata tertib tersebut.
Kultur yang diterapkan di SMA 17 Bantul yaitu :
1.      Siswa harus tertib dan Disiplin.
Siswa harus mentaati peraturan dan tata tertib yang telah disusun oleh sekolah. Apabila melanggar siswa mendapatkan sanksi. Sanksi ini berupa pemberian tugas. Misalnya sebelum pukul 07.00 siswa sudah harus sampai disekolah.
2.      Sebelum masuk sekolah siswa berjabat tangan dengan para guru di pintu masuk sekolah.
3.      Kultur Disiplin Guru.
Kultur yang diterapkan oleh sekolah tak hanya untuk para siswa saja. Namun diberlakukan untuk guru, yaitu Kultur Disiplin Guru. Guru adalah Suri Tauladan siswa, maka sebelum siswa datang di sekolah maka guru sebelumnya sudah berada di sekolah untuk menyambut kedatangan para siswa.
4.      Kultur Pendidikan Karakter
Sebelum pelajaran dilaksanakan, siswa wajib membaca empat surat pendek ( AL- Fatihah, An-Nas, Al-Falaq, serta Al-Iklhas ) dan doa sebelum belajar.

5.      Kultur Semangat, Motivasi, serta Kerjasama
Kultur ini di terapkan untuk para guru serta karyawan di SMA 17 Bantul. Kultur Semangat, Motivasi serta Kerja sama ini menjadi fondasi untuk membangun pendidikan yang baik untuk SMA 17 Bantul. Tanpa adanya semangat, motivasi serta kerjasama membangun pendidikan akan sia-sia.
Motovasi, kerjasama dan semangat kepala sekolah dengan guru sangat dinomor satukan. Contohnya, setiap hari senin kepala sekolah dan guru setelah selesai upacara selalu melakukan breaffing untuk mengevaluasi sejauh mana perkembangan sekolah. hal- nhal yang dilakukan adalah memotivasi, bekerjasama, dan saling menyemangati untuk membentuk sekolah yang lebih baik lagi. tenaga kependidikan di SMA 17 Bantul semuanya sudah S1, 2 orang yang S2 dan sebelihnya S1 tetapi ada sebagian S1 yang belum PNS.


Kompetensi yang digiatkan oleh sekolah yaitu
1)      kompetensi akademik
2)      kompetensi non akademik
Cara mennggiatkan kompetensi siswa yaitu dengan pendidikan intrakulikuler; berupa hasil tes ( Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir Semester, serta Ujian Nasional ), dan pendidikan ekstrakulikuler; berupa olahraga dan sebagainya.

3.      Prestasi
1)      Bidang Olahraga
SMA 17 Bantul tiga tahun berturut-turut meraih juara satu bidang Tinju Hal ini di dukung oleh sekolah dengan memberikan fasilitas layanan ekstrakurikuler. Siswa yang berminat Olahraga tinju dikirim ke Sasana untuk dibimbing langsung oleh anggota TNI . Untuk olahraga lainnya guru olahraga yang membimbing sisiwa hingga mengikuti event kejuaraan. Apresiasi yang diberikan pihak sekolah terhadap siswa yang berprestasi dengan memberikan penghargaan.
SMA 17 Bantul menerapkan home visit guna mendorong siswa untuk selalu berprestasi, baik akademis maupun non akademis. Home visit ini dilakukan oleh guru BK serta WAKA Humas SMA 17 Bantul.
2)      Bidang Non Akademis
Salah satu siswa SMA 17 Bantul meraih juara pertama Foto SELFI Tingkat SMA dalam rangka Kompetensi Kincir Angin Indonesia Tahun 2014.





4.      Kultur untuk Guru/Karyawan SMA 17 Bantul
Upaya yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan kompetensi tenaga kependidikan yaitu dengan menerapkan kerjasama secara sinergi sehingga timbul rasa saling mendukung. Guru baik Sertifikasi atau belum Sertifikasi di SMA 17 Bantul memiliki tuntutan tugas yang sama ( jiwa maupun dinas) yaitu guru adalah tugas mulia.
Pada saat ujian UN para siswa djemput oleh guru X dirumahnya untuk mengikuti Ujian yang akan berlangsung. setiap jam 4subuh guru X ini sudah mengirimkan pesan kepada anak didiknya untuk memantau apakah anak tersebut sudah bangun atau belum, bahkan guru X itupun menelpon anak didiknya agar anak didiknya itu kesiangan atau terlambat datang sekolah untuk mengikuti ujian.
setiap hari terdapat guru piket untuk mengatasi siswa yang terlambat serta mengontrol siswa yang tidak berangkat.

5.      Kedisiplinan
SMA 17 Bantul menerapkan jam masuk dan pulang sekolah. Untuk mengawasi kedisiplinan siswa di sekolah ini menerapkan sistem guru piket sehingga mengawasi kegiatan siswa selama di lingkungan sekolah. Apabila terdapat siswa yang keluar pada jam pelajaran maja diwajibkan untuk izin dengan alasan jelas.
Sekolah juga membuat tata tertib yang haru ditaati oleh siswa. Apabila siswa melanggar tatatertib yang telah dibuat oleh sekolah maka siswa akan mendapat sanksi sesuai dengan kesalahan yang dilakukan dan sanksi ini bersifat mendidik. Sanksi ini biasanya berupa tugas mata pelajaran. Kedisiplinan ini juga diintegralisasikan dengan mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan memperoleh pendidikan Agama Islam siswa mendapatkan pendidikan akhlak mulia.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh guru dalam menanamkan serta meningkatkan kedisiplinan siswa dengan dibentuknya SOP. Setelah dibentuknya SOP kemudian disosialisasikan kepada siswa, orangtua siswa, komite sekolah. Usaha yang kedua yaitu dengan diterapkannya kedatangan guru lebih awal dibandingkan siswanya.

6.      Religi
di SMA 17 BANTUL untuk meciptakan kultur religi dikalangan siswa dan gurunya itu sudah tertanam di SMA 17. Pasalnya saat waktu azan zuhur tiba para siswa melakukan solat secara mandiri tanpa diperintah oleh gurunya, para siswa memiliki jiwa kemandirian didalam dirinya. siswa SMA 17 Bantul memiliki sikap yang ramah kepada orang yang lebih tua (senior). Mereka memiliki sopan santun yang tinggi, mereka juga tidak malu untuk berbicara duluan kepada seniornya.
Hal ini didukung dengan ahlaq mulia melalui dengan adanya pendidikan ahlaq mulia dari sekolah yang terintergrasikan dari mata pelajaran pendidikan agama.















BAB III
PENUTUP

A.    REKOMENDASI
a.       Strategi pemasaran sekolah lebih di tingkatkan guna mendapatkan siswa yang lebih berstandar dan lebih banyak. dengan cara mengadakan even-even seperti lomba olah raga sekabupaten. guna memberikan ketertarikan kepada peserta didik baru.
b.      melakukan kerjasama dengan SMP-SMP di kabupaten Bantul untuk mendapakan peserta didik baru.
c.       memperbaik citra sekolah dengan strategi yang dapat menaikan prestasi sekolah.
d.      melakukan promosi dengan cara melakukan promosi di berbagai media social misalnya website, facebook,twitter, brosur, spanduk-spanduk dijalan dll.
e.       mengecat ulang layouting gedung sekolah agar terlihat lebih menarik.
f.       menata ulang posisi ruangan agar terlihat lebih rapi.
g.      menambah tanaman untuk sekolah agar terlihat lebih rindang.
h.      Meningkatkan kualitas sekolah secara keseluruhan termasuk kinerja kepala sekolah, guru, serta karyawan.
i.        menambah fasilitas kantin.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar