PERKEMBANGAN GAYA HIDUP
DAN KEBUDAYAAN DARI WAKTU KEWAKTU
ABSTRAK
Gaya hidup
merupakan sebuah penggambarkan “keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi
dengan lingkungannya (Kottler dalam Sakinah,2002). Menurut Susanto (dalam
Nugrahani,2003) gaya hidup adalah perpaduan antara kebutuhan ekspresi diri dan
harapan kelompok terhadap seseorang dalam bertindak berdasarkan pada norma yang
berlaku.Oleh karena itu banyak diketahui macam gaya hidup yang berkembang di
masyarakat sekarang misalnya gaya hidup hedonis, gaya hidup metropolis, gaya
hidup global dan lain sebagainya.Plummer (1983) gaya hidup adalah cara hidup
individu yang di identifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu mereka
(aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam hidupnya (ketertarikan) dan
apa yang mereka pikirkan tentang dunia sekitarnya. Adler (dalam Hall &
Lindzey, 1985) menyatakan bahwa gaya hidup adalah hal yang paling berpengaruh
pada sikap dan perilaku seseorang dalam hubungannya dengan 3 hal utama dalam
kehidupan yaitu pekerjaan, persahabatan, dan cinta sedangkan Sarwono (1989)
menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi gaya hidup adalah konsep
diri.
Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta “buddhayah”,
yaitu bentuk jamak dari “buddh-i” yang berarti budi atau akal. Dengan
demikian secara sederhana kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan
dengan akal (Koentjaraningrat, 1979:195). Selain itu, ada yang mengupas
kata budaya sebagai perkembangan dari kata majemuk budi-daya,
yang mempunyai arti daya dari budi. Oleh karena itu mereka membedakan “budaya”
dari “kebudayaan”. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, rasa, dan
karsa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa. Dengan
kata lain, hasil dari ketiga unsur akal atau budi (cipta, rasa, dan karsa)
itulah yang disebut dengan kebudayaan.
Gaya hidup dan kebudayaan yang ada dimasyarakat akan
tumbuh setiap harinya karena Perubahan merupakan
gejala yang umum terjadi pada masyarakat manusia. Dapat dikatakan bahwa tidak
ada satu masyarakat pun di dunia ini yang benar-benar statis. Semua masyarakat
cepat atau lambat pasti mengalami perubahan. Demikian halnya dengan perubahan
sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap
masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia
yang selalu ingin mengadakan perubahan. Menurut Hirscham, kebosanan manusia
sebenarnya merupakan penyebab dari terjadinya perubahan.
Keyword: Gaya Hidup,
Kebudayaan dan perubahan sosial.
LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam konteks kehidupan manusia sebagai makhluk sosial dikenal dua macam
perubahan yaitu perubahan sosial (social
change) dan perubahan kebudayaan (cultural
change). Membicarakan perubahan sosial tidak dapat dipisahkan dari
pembicaraan perubahan budaya. Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan dapat
dipisahkan untuk keperluan teori, tetapi dalam kehidupan nyata atau dalam
kehidupan sehari-hari sangat sukar untuk dibedakan dengan tegas antara
perubahan sosial dengan perubahan kebudayaan. Kebudayaan dihasilkan oleh
masyarakat dan tidak ada masyarakat yang tanpa kebudayaan. Dengan kata lain
budaya ada karena ada masyarakat dan masyarakat tidak mungkin tanpa budaya.
Manusia adalah makhluk individu yang
tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan manusia lain. Sebagai akibat
dari hubungan yang terjadi di antara individu-individu (manusia) kemudian
lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang dilandasi oleh
kesamaan-kesamaan kepentingan bersama. Namun bukan berarti semua himpunan
manusia dapat dikatakan kelompok sosial. Untuk dikatakan kelompok sosial
terdapat persyaratan-persyaratan tertentu. Dalam kelompok social yang telah
tersusun susunan masyarakatnya akan terjadinya sebuah perubahan dalam susunan
tersebut merupakan sebuah keniscayaan.
Karena perubahan merupakan hal yang
mutlak terjadi dimanapun tempatnya.
Perubahan sosial adalah perubahan dalam hubungan
interaksi antar orang, organisasi atau komunitas, ia dapat menyangkut “struktur
sosial” atau “pola nilai dan norma” serta “pran”. Dengan demikian, istilah yang
lebih lengkap mestinya adalah “perubahan sosial-kebudayaan” karena memang
antara manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan
itu sendiri.
Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat
diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan menelaah suatu
masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan
masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat,pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini berarti
bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami perubahan-perubahan.
POLA DAN GAYA HIDUP MASYARAKAT
MODERN
Perubahan gaya hidup
masyarakat kita merupakan analisis yang tak henti dilakukan oleh para Analis,
baik dari bidang marketing, budaya, serta berbagai pihak lainnya yang
berkepentingan. Bagi seorang Analis, perilaku konsumen dan perubahan gaya hidup
merupakan salah satu kajian dari analisisnya, karena hal itu akan mempengaruhi
kemampuan daya beli masyarakat, atau jika orang tersebut mengambil pinjaman,
akan mempengaruhi kemampuan pengembalian pinjamannya (repayment capacity nya).
Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang
satu dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya
suatu masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan
dengan masyarakat lainnya. Perubahan tersebut dapat berupa perubahan-perubahan
yang tidak menonjol atau tidak menampakkan adanya suatu perubahan. Juga
terdapat adanya perubahan-perubahan yang memiliki pengaruh luas maupun
terbatas. Di samping itu ada juga perubahan-perubahan yang prosesnya lambat,
dan perubahan yang berlangsung dengan cepat.
Gaya
hidup modern sebenarnya merupakan sebuah life
style (gaya hidup) yang mengikuti pola perkembangan zaman, dengan segala
bentuk kemajuan iptek.
Gaya hidup bukanlah suatu hal yang baru atau yang aneh
lagi dalam kehidupan manusia itu sendiri. Perkembangan dan perubahan tidak
dapat dibendung oleh apapun. Ini yang terjadi dalam peradaban manusia. Dari
kehidupan yang paling primitive, manusia telah mengalami perkembangan yang luar
biasa yang mengarah pada sebuah bentuk gaya hidup modern. Hal ini tentu tak
dapat dihindari. Manusia tidak dapat melarikan diri dari segala bentuk kemajuan
iptek. Manusia pada dasarnya dituntutn untuk mampu beradaptasi terhadap siapa
saja, dimana saja, kapan saja dan dalam kondisi apapun termasuk kemajuan iptek.
Konsep
gaya hidup modern sudah ada dan akan terus mengalami perubahan dan perkembangan
dalam berbagai bentuk. Pada umumnya, para pakar sepakat bahwa ciri utama yang
melatar belakangi system atau model apapun dari suatu masyarakat modern adalah
derajat rasionalitas (berkaitan dengan tingkatan pikiran manusia) yang tinggi.
Artinya, kegiatan-kegiatan dalam masyarakat modern terselenggara berdasarkan
nilai-nilai dan dalam pola-pola yang objektif serta efektif. Dengan kata lain, iptek
adalah kekuatan pendorong bagi sebuah proses transformasi.
Gaya hidup kota yang serba praktis memungkinkan
masyarakat modern sulit untuk menghindar dari fast food. Fast food memiliki
beberapa kelebihan antara lain penyajian yang cepat sehingga tidak menghabiskan
waktu lama dan dapat dihidangkan kapan dan dimana saja, higienis dan dianggap
sebagai makanan bergengsi dan makanan gaul (Irianto, 2007). Perubahan dari pola
makan tradisional ke pola makan barat seperti fast food yang banyak
mengandung kalori, lemak dan kolesterol, ditambah kehidupan yang disertai
stress dan kurangnya aktivitas fisik, terutama di kota-kota besar mulai
menunjukkan dampak dengan meningkatnya masalah gizi lebih (obesitas) dan
penyakit degeneratif seperti jantung koroner, hipertensi dan diabetes mellitus
(Khasanah, 2012).
PERUBAHAN SOSIAL DAN POLA GAYA HIDUP
MASYARAKAT MODERN
Setiap masyarakat dalam kehidupannya
pasti mengalami perubahan-perubahan. Berdasarkan sifatnya, perubahan yang
terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun dapat juga menuju ke arah
kemunduran. Perubahan sosial yang terjadi memang telah ada sejak zaman dahulu.
Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat.
Perubahan-perubahan yang terjadi didalam masyarakat akan menimbulkan
ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang ada didalam masyarakat, sehingga
menghasilkan suatu pola kehidupan yang tidak sesuai dengan fungsinya bagi
masyarakat yang bersangkutan.
Modernisasi merupakan proses menjadi
modern. Istilah modern berasal dari kata modo yang artinya yang kini. Sehingga,
modernisasi dapat diartikan sebagai cara hidup yang sesuai dengan situasi yang
kini ada, atau konteks masa sekarang. Apabila cara hidup suatu masyarakat
seperti yang diwariskan oleh nenek-moyang atau generasi pendahulunya,
masyarakat tersebut disebut masyarakat tradisional. Istilah tradisi berasal
dari kata traditum yang artinya warisan. Tekanan pengertian modernisasi adalah
pada teknologi dan organisasi sosial.
BENTUK-BENTUK YANG MEMPENGARUHI GAYA
HIDUP MODERN
- Menjadikan “status” sebagai sesuatu yang
penting.Salah satu bentuk gaya hidup modern adalah bahwa satus seseorang ditandai
dengan penampilan dan segala yang dipakainya, misalnya mobil, telebon
seluler (Hp), dan lain-lain.
- Mobilitas yang tinggi. Pagi di Jakarta, siang
sudah di Medan, esoknya sudah di Manado dan kemudian sudah ada di
Singapura. Itulah contoh mobilitas orang modern.
- Bercengkrama di tempat-tempat tertentu. Seperti
Café yang telah menjadi salah satu bagian dari gaya hidup modern.
- Pernikahan agung. Orang modern menempatkan
pernikahan agung sebagai salah satu momen kehidupan yang perlu dirayakan besar-besaran.
- Wisuda. Jika dulu wisuda hanya dilakukan bagi
yang lulus sarjana, kini wisuda telah menjadi gaya hidup yang digunakan
untuk merayakan kelulusan pendidikan di jenjang yang lebih rendah. Tidak
hanya untuk melepas lulusan SMA, melepas lulusan Taman Kanak-kanak pun
seakan wajib dilakukan seremoni wisuda.
- Gaya hidup instan. Gaya hidup instan adalah gaya
hidup yang ingin serba cepat.
- Gaya hidup dengan teknologi komunikasi. Teknologi
komunikasi mengalami perkembangan yang amat dasyat dan turut membentuk
gaya hidup baru di dunia modern, termasuk remaja.
CIRI-CIRI KEHIDUPAN MASYARAKAT
MODERN
Disamping apa yang sudah dijelaskan sebelumnya,
sebenarnya kita juga harus mengetahui ciri-ciri masyarakat perkotaan yang gaya
hidupnya telah berubah sebagai akibat modernisasi, diantaranya:
- Netralitas efektif. Bersikap acuh tak acuh hingga
tidak peduli terhadap sekitarnya jika tidak ada sangkut-pautnya dengan
kepentingan pribadinya.
- Orientasi diri. Menonjolkan kepentingan sendiri.
Pribadi dan tidak segan-segan menentang jika dirasakan melanggar
kepentingannya.
- Universalisme. Berpikir objektif, menerima segala
sesuatu secara objektif. Masyarakat cenderung mengambil ukuran-ukuran
secara objektif dengan landasan aturan-aturan atau syarat-syarat yang ada.
- Prestasi. Masyarakat kota suka mengejar prestasi
karena dengan prestasi, orang didorong untuk terus maju.
- Spesifitas. Menujukkan sikap secara jelas dan
tegas dalam hubungan antar pribadi, artinya maksud atau niat dinyatakan
tanpa basa-basi.
Dari pemaparan tersebut, setidaknya kita tahu gambaran
tentang gaya hidup modern. Hal-hal positif dari gaya hidup modern yang perlu
anda ketahui yaitu penghargaan atas waktu, kerja keras, persaingan yang
sportif, penghargaandan prestasi, peningkatan produktivitas, dan perubahan yang
cepat untuk semakin maju dan terus maju serta keterbukaan terhadap segala
sesuatu yang baru yang belum anda kenal sebelumnya.
KEBUDAYAAN
Untuk lebih memahami konsep
kebudayaan, berikut ini dikutip beberapa definisi kebudayaan sebagaimana
dikutip oleh Widyosiswoyo (1996:33-34) antara lain:
a)
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan itu keseluruhan
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
b)
Menurut Ki Hadjar Dewantara, kebudayaan berarti buah
budi manusia yaitu hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni
alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup
manusia untuk mengatasi berbagai tantangan dalam hidup dan penghidupannya, guna
mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan
damai.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa kebudayaan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
·
Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat
·
Kebudayaan diwariskan
dari generasi ke generasi secara non genetis, tetapi diperoleh manusia melalui
proses belajar
·
Kebendaan kebudayaan dapat berupa gagasan, tindakan,
dan hasil karya yang berbentuk material
·
Kebudayaan sifatnya dinamis
·
Kebudayaan dibutuhkan oleh manusia untuk menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
PERKEMBANGAN ATAU DINAMIKA
KEBUDAYAAN
Kebudayaan suatu masyarakat juga akan mengalami pertemuan saling silang
dengan kebudayaan masyarakat atau kelompok masyarakat lain dari
pertemuan-pertemuan itu akan terjadi apa yang dinamakan “proses peminjaman
selektif”. Proses peminjaman selektif inilah yang kemudian mengakibatkan adanya
perubahan suatu kebudayaan dan perubahan itu yang menandai adanya perkembangan
atau dinamika kebudayaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
kebudayaan dapat disebabkan antara lain :
·
Faktor dari dalam (Internal) antara lain discovery,
invention, inovasi, dan enkulturasi.
·
Faktor eksternal antara lain meliputi : difusi,
akulturasi dan asimilasi.
Enkulturasi adalah proses belajar budaya melalui pembudayaan nilai-nilai,
norma-norma sosial budaya serta pola-pola tindakan dalam interaksi sosial agar
menjadi milik pribadinya dan terbentuk dalam sikap dan prilakunya. Dengan kata
lain, enkulturasi adalah proses mempelajari dan menyesuaikan sikap dan
prilakunya dengan sistem nilai, sistem norma, adat istiadat dan pola-pola
tindakan atau perilaku dalam interaksi sosial budaya yang berlaku dalam
kehidupan masyarakatnya.
Kebudayaan yang dimiliki Indonesia
hingga dewasa ini secara keseluruhan dapat digambarkan sebagai tumpukan
pengalaman budaya dan pembangunan budaya yang terdiri dari lapisan-lapisan
budaya yang terbentuk sepanjang sejarahnya. disitulah terdapat kesan perubahan
budaya yang disebabkan oleh proses akulturasi. pengalaman besar dalam
akulturasi di Indonesia: ketika menyerap agama hindu dan budha beserta kompleks
kebudayaanya india secara selektif, akulturasi dengan peradaban islam, dan
akulturasi kebudayaan Eropa.
Perubahan yang amat terasa adalah
perkembangan bahasa khususnya dalam hal kosa kata, dan penyerapa unsur-unsur
asing tidaklah sama dalam jumlah pada masing-masing suku bangsa di Indonesia.
Unsure-unsur budaya baru dari luar itu sangatlah berbeda dengan segala
keragaman perbedaan budaya perlunya pemahaman lebih baik oleh seluruh warga
Indonesia di masa sekarang ini, sehingga wawasan kebudayaan kita dapat menjadi
lebih mendalam, dan tidak semata-mata terbelenggu oleh
kondisi sekarang ini.
Dimasa sekarang ini telah terjadi
perubahan cara pandang ketika dunia memasuki masa modern ini merupakn dampak
yang mempengaruhi kehiduan masyarakat baik dari kalang menengah kebawah sampai
menengah ke atas. Itulah dampak secara logis akibat ditemukanya teknologi baru,
semua yang serba canggih seperti dalam system komunikasi dan
perubahan-perubahan tersebut sangat berpengaruh realitanya banyak masyarakat
yang semakin mendewakan masuknya kebudayaan asing dibandingkan dengan
kebudayaan yang ada di daerah ataupun negaranya sendri. Seperti yang dikatakan
oleh JHON DEWEY “penyelidikan bebas dan metode ilmiah telah menjadikanya ujung
tombak perlawanan intelektual terhadapan kepercayaan bahwa pengetahuan yang
mutlak dapat dicapai dalam sebuah dunia yang amat berbeda-beda situasi,
penemuan, penelitian yang membuka ufuk baru,dan kemajuan yang bermacam-ragam”.
Dunia modern ini sangat dipengaruhi
oleh kebudayaan barat yang semakin memudarkan kebudayaan Indonesia, mayoritas
masyarakat lebih menyukai budaya barat yang lebih dominan kepada kebebasan. Di
masa modern sekarang ini masyarakat lebih memilih pada kebudayaan barat
yang mengacu kepada kebebasan, kebudayaan pun semakin terpengaruh dengan
masuknya budaya asing. Kebubayaan merupakan citra bangsa yang seharusnya
dibanggakan sebagai kekayaan dan kekhasan bukan malah memilih kebudayaan asing
yang menghilangkan kekhasan budaya kita sendiri. Sekarang ini kebanyakan
masyarakat berfikir hanya pada perkembangan yang mengikuti barat bukan berfikir
bagaimana memajukan budaya sendiri dan memperkenalkan pada seluruh Dunia bahwa
bangsa Indonesia memiliki kekhasan budaya yang tidak dimiliki oleh Negara lain.
Itulah cara berfikir yang salah seharusya masyarakat dapat membedakan mana yang
lebih baik untuk kedepanya.
Difusi adalah transfer (penjalaran atau penyebaran) unsur-unsur kebudayaan
dari kelompok masyarakat yang satu ke dalam kelompok masyarakat yang lainnya.
Difusi selain berperan sebagai pendorong kebudayaan juga memperkaya isi
masing-masing kebudayaan. Difusi dapat terjadi apabila :
·
Adanya kelompok atau hubungan yang intensif antara dua
kelompok yang berbeda kebudayaannya.
·
Tersedianya sarana komunikasi.
·
Adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan
unsur baru.
·
Adanya
kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru.
·
Adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur
baru.
Ada tiga bentuk difusi, yaitu
·
Difusi ekspansi : suatu proses dimana informasi atau
material menjalar dari satu daerah ke daerah lain semakin lama semakin luas.
Contoh: urbanisasi, penyebaran sistem ruang, berita dari koran atau tv.
·
Difusi
relokasi : informasi atau materi pindah meninggalkan daerah asal ke suatu
daerah baru. Contoh: transmigrasi
·
Difusi cascade atau bertingkat : penjalaran melalui
tingkatan, bisa dari atas ke bawah (top down) atau sebaliknya dari bawah ke
atas (bottom up), contoh: KB (top down), kebutuhan sarana jalan dari
masyarakat, diteruskan ke kepala desa, camat, bupati, dan seterusnya (botton
up).
Dalam perkembangannya pengertian akulturasi lebih dititik beratkan pada
proses terjadinya fusi atau percampuran antara unsur-unsur kebudayaan yang
saling bertemu. Hasil dari pencampuran itu dapat berupa: kedua unsur kebudayaan
tersebut masih dapat dikenali atau salah satu unsur menjadi dominan. Atau
dengan kata lain percampuran kebudayaan itu tidak menyebabkan hilangnya kepribadian
suatu kebudayaan masyarakat.
Ada syarat utama untuk terjadinya akulturasi, yaitu adanya kontak sosial
dan komunikasi antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya.
Kebudayaan asing akan relatif mudah diterima apabila :
·
Tidak adanya hambatan geografis
·
Kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar
bila dibandingkan dengan unsur kebudayaan yang lama
·
Adanya persamaan dengan unsur-unsur kebudayaan sendiri
·
Adanya
kesiapan pengetahuan dan keterampilan
Menurut Koentjaraningrat, asimilasi adalah proses social yang timbul bila
ada golongan-golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang
berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama
sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan tadi masing-masing berubah wujudnya
menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Dalam proses asimilasi peleburan
budaya umumnya terjadi antara golongan mayoritas dengan golongan minoritas.
Seperti yang kita ketahui, perkembangan budaya di negara Indonesia salalu
naik turun. Pada awalnya, negara Indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan
budaya dari nenek moyang, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh
penduduk negara Indonesia itu sendiri, tetapi pada zaman sekarang ini budaya
Indonesia agak menurun dari sosialisasi penduduk kini telah banyak yang
melupakan apa itu budaya Indonesia karena banyaknya timbul kebudayaan baru yang
mempengaruhi kebudayaan asli dari nenek moyang. Semakin majunya arus
globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang, dan ini sangat
berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia.
Terlalu banyaknya kehidupan asing
yang masuk ke Indonesia, misalnya adalah kebudayaan dalam hal penampilan,
bahasa, bahkan even-even yang melambangkan kebudayaan asing dan lain
sebagainya. Hal tersebut biasanya disebabkan oleh pengaruh dari media elektronik
yang sudah sangat berkembang pada masa sekarang ini. Dari telivisi, handphne,
dan komputer dan alat elektronik lainnya. masyarakat kini telah berkembang
menjadi masyarakat modern. Itu menyebabkan kebudayaan indonesia sedikit demi
sedikit semakin menghilang, yang harusnya bangsa Indonesia takutkan pada saat
ini. Dan dari pemuda-pemuda Indonesia lah yang bisa merubah itu semua. Juga
membudayakan budaya Indonesia itu sendiri.
Sebagai contoh pada kemajuan
teknologi yang semakin maraknya khususnya pada mahasiswa. Dengan adanya
kemajuan teknologi, seperti adanya BBM, WattsApp, Line, Facebook, Twetter, dan
lain lain yang merupakan perkembangan zaman Indonesia yang semakin modern, sehingga
melupakan kebudayaan yang di bawa sejak dulu kala. Pada kebudayaan teknologi
yang semakin canggih dapat menimbulkan dampak positif dan dampak negati.
Diantaranya dari dampak positif
tersebut yaitu mahasiswa dengan mudah dalam mengerjakan tugas, mencari
informasi, dan bersosialisasi dengan orang lain dengan mudah. Sedangkan dari
dampak negatifnya yaitu dengan adanya kemajuan teknologi tersebut terkadang
mahasiswa salah mempergunakan dan tidak dapat memanfaatkan waktu dengan baik,
misalnya buka facebook saat pelajaran, sehingga dapat mengganggu waktu dalam
belajarnya. Hal inilah yang dapat merugikan warga Indonesia, karena semakin
canggihnya alat komunikasi maka semakin tinggi pula dampak negatif yang
diperolehnya. Sehingga Indonesia merasa terugikan, karena kita di anggap
sebagai pemudah penerus bangsa. Oleh karena itu manfaatkanlah waktu dan
teknologi modern dengan baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Subandy,Idi.
(1997).Ecstasy Gaya Hidup.Bandung :
Penerbit Mizan.
Sarwono,S.W.(1989).Psikologi Remaja.Jakarta:Raja Grafindo
Persada.
Susanto,A.B.
(2001).Potret-Potret Gaya Hidup Modern.
Penerbit Buku Kompas.
https://ikhsanoorsemli.wordpress.com/2014/11/17/perkembangan-budaya-indonesia-masa-kini/
( pada tanggal 22 mei 2015 pukul 16.24)
http://sosbud.kompasiana.com/2014/05/28/perkembangan-kebudayaan-masa-kini-655354.html
( di unduh pada tanggal 22 mei 2015 pukul 10.00)
https://yanihsani.wordpress.com/2014/10/12/gaya-hidup-modern-pada-prilaku-konsumen/(
diunduh pada tanggal 22 mei 2015 pukul 11.00 )
http://www.academia.edu/7900142/Dampak_globalisasi_budaya_bagi_masyarakat
( diunduh pada tanggal 23 mei 2015 pukul 15.00 )
http://niwayanratihshopia.blogspot.com/2014/05/konsep-waktu-perubahan-dan-kebudayaan.html
( Diunduh pada tanggal 23 mei 2015 pukul 11.00 )
http://goresaneighteen.blogspot.com/2011/09/dinamika-perkembangan-budaya_30.html ( diunduh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar